Pindad harus kembangkan produksi non militer
Dirut baru PT Pindad (Persero) Abraham Mose mengatakan siap menuntaskan program transformasi perusahaan dengan fokus pada bisnis utama memproduksi persenjataan dan alat pertahanan serta mengembangkan bisnis non inti (non military).
"Selain tetap meningkatkan kapasitas dan kualitas produksi alat persenjataan, Pindad juga perlu mengembangkan produk non military, untuk menopang pembiayaan produksi bisnis inti," kata Abraham Mose, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu.
Abraham yang sebelumnya Dirut PT Len Industri (Persero) mulai Rabu, ditunjuk menjadi Dirut Pindad berdasarkan SK-169/MBU/08/2016 yang dilantik langsung oleh Deputi BUMN Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media, Fajar Harry Sampurno.
Abraham menggantikan Dirut Pindad sebelumnya Silmy Karim.
Ia menjelaskan, selain persenjataan, Pindad memiliki kemampuan dalam memproduksi produk non militer yang sangat potensial untuk dikembangkan.
"Generator motor, clip rel kereta api, alat berat escavator. Termasuk mobil listrik, yang ke depan sangat mungkin dikembangkan untuk transportasi perkotaan," ujarnya.
Ia menambahkan, peningkatan kapasitas produk non militer tersebut diharapkan dapat menjadi salah satu sumber pembiayaan bisnis inti dan modal kerja perusahaan.
"Harus ada subsidi silang, core bisnis tetap, tapi kemampuan produksi non militer juga harus ditingkatkan karena peluangnya sangat besar," katanya.
Meski begitu, Abraham mengatakan porsi bisnis inti tetap diperkuat sesuai dengan visi bagaimana mewujudkan kemandiran industri pertahanan dari sisi teknologi dan sumber daya manusia.
Dari sisi prasarana harus sejalan dengan produk-produk sistem alat persenjataan yang dihasilkan, mulai senjata laras panjang dengan berbagai varian, alat tempur, pistol, kendaraan tempur taktis, munisi kaliber besar dan kecil.
"Target-target yang ditetapkan dalam transformasi Pindad harus tercapai. Kita ini industri yang masih ketergantungan, sehingga harus diperkuat melalui kemitraan dan menerapkan efisiensi," ujarnya.
Profil
Abraham Mose, lahir di Gorontalo pada tahun 1961. Setelah lulus dari Teknik Elektro di Universitas Hasanuddin Makassar, Abraham melanjutkan studi program Magister Management di Universitas Pajajaran Bandung.
Pada tahun 1995, ia menjabat sebagai General Manager untuk Sistem Pengendalian di Len Industri.
Kemudian dari tahun 2000 sampai 2002, Abraham Mose menjabat sebagai General Manager Signalling untuk bisnis transportasi kereta api.
Tahun 2002 hingga 2007, Abraham Mose menjadi General Manager Perhubungan dan pada tahun 2007 menjadi Direktur Pemasaran sampai pada akhirnya Agustus 2012 Abraham Mose dilantik menjadi Direktur Utama Len.
Editor: Tasrief Tarmizi
"Selain tetap meningkatkan kapasitas dan kualitas produksi alat persenjataan, Pindad juga perlu mengembangkan produk non military, untuk menopang pembiayaan produksi bisnis inti," kata Abraham Mose, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu.
Abraham yang sebelumnya Dirut PT Len Industri (Persero) mulai Rabu, ditunjuk menjadi Dirut Pindad berdasarkan SK-169/MBU/08/2016 yang dilantik langsung oleh Deputi BUMN Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media, Fajar Harry Sampurno.
Abraham menggantikan Dirut Pindad sebelumnya Silmy Karim.
Ia menjelaskan, selain persenjataan, Pindad memiliki kemampuan dalam memproduksi produk non militer yang sangat potensial untuk dikembangkan.
"Generator motor, clip rel kereta api, alat berat escavator. Termasuk mobil listrik, yang ke depan sangat mungkin dikembangkan untuk transportasi perkotaan," ujarnya.
Ia menambahkan, peningkatan kapasitas produk non militer tersebut diharapkan dapat menjadi salah satu sumber pembiayaan bisnis inti dan modal kerja perusahaan.
"Harus ada subsidi silang, core bisnis tetap, tapi kemampuan produksi non militer juga harus ditingkatkan karena peluangnya sangat besar," katanya.
Meski begitu, Abraham mengatakan porsi bisnis inti tetap diperkuat sesuai dengan visi bagaimana mewujudkan kemandiran industri pertahanan dari sisi teknologi dan sumber daya manusia.
Dari sisi prasarana harus sejalan dengan produk-produk sistem alat persenjataan yang dihasilkan, mulai senjata laras panjang dengan berbagai varian, alat tempur, pistol, kendaraan tempur taktis, munisi kaliber besar dan kecil.
"Target-target yang ditetapkan dalam transformasi Pindad harus tercapai. Kita ini industri yang masih ketergantungan, sehingga harus diperkuat melalui kemitraan dan menerapkan efisiensi," ujarnya.
Profil
Abraham Mose, lahir di Gorontalo pada tahun 1961. Setelah lulus dari Teknik Elektro di Universitas Hasanuddin Makassar, Abraham melanjutkan studi program Magister Management di Universitas Pajajaran Bandung.
Pada tahun 1995, ia menjabat sebagai General Manager untuk Sistem Pengendalian di Len Industri.
Kemudian dari tahun 2000 sampai 2002, Abraham Mose menjabat sebagai General Manager Signalling untuk bisnis transportasi kereta api.
Tahun 2002 hingga 2007, Abraham Mose menjadi General Manager Perhubungan dan pada tahun 2007 menjadi Direktur Pemasaran sampai pada akhirnya Agustus 2012 Abraham Mose dilantik menjadi Direktur Utama Len.
Editor: Tasrief Tarmizi
Sumber Antaranews
0 Response to "Pindad harus kembangkan produksi non militer"
Post a Comment