Penyakit Tipes – Pengobatan, Antibiotik, Gejala, Penyebab & Komplikasinya
Tipes merupakan penyakit akibat serangan infeksi bakteri Salmonella typhi, penyebarannya biasanya dengan melalui makanan dan minuman yang dikonsusmsi.
Kasus penyakit tipes banyak ditemukan di negara-negara berkembang, bahaya-nya bisa sangat serius bahkan dapat mematikan apabila tidak mendapatkan perawatan segera.
Keadaan sanitasi yang tidak baik, serta minimnya pasokan air bersih menjadi penyebab terbesar berkembangnya penyakit tipes secara cepat.
Orang yang mengalami gangguan pada sistem imun, tubuhnya akan rentan untuk terserang penyakit tipes, sehingga dirinya harus pintar-pintar dalam menjaga kesehatan.
Photo credit: Shutterstock.com
Gejala Penyakit Tipes
Biasanya lamanya waktu inkubasi bakteri penyebab tipes yaitu 7-14 hari, tapi dapat lebih singkat atau lebih panjang waktunya dari itu. Masa ini merupakan masa bakteri pertama memasuki jaringan tubuh, yang nantinya akan menyebabkan timbulnya gejala tertentu.
Apabila kondisi ini tidak ditangani, akan menyebabkan kondisi penyakit tipes memburuk, prosesnya dalam hitungan beberapa minggu.
Adapun jika penderita memperoleh perawatan yang baik dan segera, maka kondisi penyakit tipes bisa membaik dalam 3-5 hari.
Berikut di bawah ini gejala-gejala penyakit tipes yang umum (saat tubuh mulai terinfeksi):
Penting diketahui bahwasanya gejala tipes ini akan terus berkembang dari minggu ke minggu (apalagi jika tidak ditangani dengan baik), ciri-cirinya dijelaskan di bawah ini:
Minggu Pertama
Minggu Kedua
Apabila penyakit tipes pada minggu pertama tidak ditangani dengan baik, maka Anda akan memasuki stadium kedua, berbagai gejala yang kemungkinan muncul:
Minggu Ketiga
Suhu tubuh menurun menjelang akhir minggu ketiga, tapi apabila pada minggu kedua tidak dilakukan penanganan yang baik, maka akan menimbulkan komplikasi serius berupa:
Minggu keempat
Pada minggu keempat, suhu demam yang dialami akan semakin menurun ke tahap normal. Namun, jika tidak dilakukan penanganan memadai pada minggu ketiga dan seterusnya, maka akan menimbulkan gejala-gejala lainnya, seperti sering mengigau, hingga yang terburuk berupa komplikasi serius.
Penyebab Tipes
Bakteri penyebab tipes yaitu Salmonella typhi. Bakteri ini dapat masuk ke usus dari makanan atau minuman terkontaminasi yang dikonsumsi, lalu bakteri dapat berkembang biak pada saluran pencernaan tubuh.
Sakit perut, demam tinggi, sembelit mapun diare bisa terjadi saat bakteri Salmonella typhi (atau bakteri lainnya) telah berkembang biak di dalam tubuh.
Kondisi sanitasi yang tidak baik menjadi pemicu penularan dan berkembangnya penyakit ini. Tinja yang tedapat bakteri Salmonella typhi menjadi penyebab terbesar penularannya.
Bahaya dapat muncul ketika makanan dicuci dengan air yang sudah terkontaminasi. Seperti disebutkan sebelumnya, penyebabya karena buruknya sanitasi, ataupun karena minimnya akses untuk memperoleh air bersih.
Bakteri ini juga bisa menyebar akibat orang yang sudah terinfeksi bakteri tidak mencuci tangan sebelum memegang makanan. Nah, penyebaran bakteri nantinya terjadi saat orang lain memakan makanan yang pernah dipegang oleh tangan pengidap.
Oleh karena itu, sebuah pelajaran sangat penting bahwa seseorang harus mencuci tangan hingga bersih setelah melakukan BAB maupun buang air kecil, dimana penularan juga bisa terjadi melalui urine pengidap bakteri Salmonella.
Di bawah ini berbagai kondisi yang mengakibatkan seseorang bisa terkena penyakit tipes:
Apabila tidak segera diobati, maka dampaknya bakteri Salmonella typhi akan terus berkembang dan menyebar ke bagian-bagian tubuh, dimana bakteri ini dapat memasuki pembuluh darah.
Gejala-gejala tipes yang dialami bisa terasa semakin memburuk apabila bakteri Salmonella sudah menyebar ke luar sistem pencernaan. Hal yang dikhawatirkan bahwa bakteri ini bisa menyebabkan kerusakan organ dan jaringan tubuh, bahkan bisa menimbulkan masalah komplikasi kronis.
Salah satu masalah serius tersebut adalah pendarahan internal atau usus bocor, hal ini yang paling umum terjadi .
Bagi orang-orang yang suka jajan sembarangan yang kebersihan makanannya tidak terjamin, ditambah lagi kondisi daya tahan tubuh yang tengah menurun, maka akan rentan untuk terkena penyakit tipes.
Anak kecil tampaknya lebih beresiko terserang penyakit tipes karena daya tahan tubuhnya belum sekuat orang dewasa.
Apa Bedanya "Tipes" dan "Tifus"?
Tidak sedikit yang menganggap tipes dan tifus adalah hal yang sama. Sebenarnya tipes berbeda dengan tifus. Penyakit tipes disebabkan karena infeksi bakteri Salmonella typhi pada usus.
Adapun penyakit tifus disebabkan serangan bakteri Rickettsia typhi atau R. prowazekii. Jenis bakteri ini dapat dibawa oleh ektoparasit untuk penyebarannya. Salah satunya yang paling umum yaitu penyebarannya melalui tungau atau kutu pada tikus, yang setelah itu menginfeksi manusia.
Demam tinggi memang dapat terjadi pada orang yang terkena panyakit tipes ataupun tifus. Hanya saja bakteri penyebabnya berbeda.
Gejala tifus lainnya selain demam yaitu sakit kepala, mual, muntah, sakit perut, nyeri sendi atau otot, sakit punggung dan batuk kering.
Pengobatan Penyakit Tipes
Sebenarnya kondisi pasien tipes juga bisa bermacam-macam, sehingga terkadang memerlukan bentuk perawatan yang juga bermacam-macam.
Selain itu, jika diperhatikan bahwa ada pasien tipes boleh dirawat di rumah, adapun yang lainnya diwajibkan untuk menjalani rawat inap di rumah sakit.
Penanganan tipes juga sangat tergantung dari tingkat keparahan penyakit tipes. Pemberian antibiotik menjadi yang pertama dalam pengobatan penyakit tipes.
Fungsi antibiotik ini untuk membunuh bakteri Salmonella typhi. Dokter umumnya meresepkan jenis obat antibiotik berupa Ampisilin, Ciprofloxacin, Chloramphenicol, Ceftriaxone (umumnya diresepkan pada pasien wanita hamil) dan trimethoprim-sulfamethoxazole.
Terapi antibiotik harus diberikan dengan sesegera mungkin. Adapun saat di rumah sakit, nantinya sampel darah, urine dan tinja penderita tipes akan dilakukan pengecekan di laboratorium. Hasil lab nantinya diperlukan untuk menentukan jenis antibiotik yang tepat.
Hal lainnya, obat penurun demam ada kemungkinan diresepkan dokter untuk menurunkan suhu tubuh. Perawatan tipes bisa saja mengharuskan pasien untuk menginap di rumah sakit.
Namun apabila penyakit tipes bisa dengan cepat terdeteksi dan segera dilakukan penanganan, maka biasanya dokter memperbolehkan pasien untuk menjalani perawatan di rumah saja (karena kondisi penyakit tipes belum terlalu parah).
Pengobatan Tipes di Rumah Sakit
Antibiotik di rumah sakit umumnya diberikan dalam bentuk suntikan. Selain itu, dokter mungkin mempertimbangkan untuk memberikan asupan cairan dan nutrisi yang dimasukkan ke dalam pembuluh darah (menggunakan alat infus).
Biasanya, penderita akan terus menjalani pengobatan antibiotik sampai hasil tes lab pada urin, tinja atau darah penderita menunjukan hasil bersih dari bakteri Salmonella typhi.
Apabila penderita mengalami muntah-muntah yang sering, diare dalam waktu lama dan perut kembung, maka pemberian infus akan dilakulan. Infus yang diberikan kepada pasien, berisi cairan untuk mencegah dehidrasi akibat diare yang dialami.
Pada kasus yang jarang terjadi, dokter mengambil tindakan operasi apabila terjadi komplikasi serius, diantaranya terjadi pendarahan, kerusakan organ sistem pencernaan dan semacamnya.
Umumnya penderita tipes akan membaik kondisinya setelah dirawat selama 3-5 hari di rumah sakit.
Pengobatan Tipes di Rumah
Biasanya, orang-orang yang dapat dengan segera untuk melakukan perawatan penyakit tipes (yaitu saat penyakit baru memasuki stadium awal) maka hanya akan memerlukan waktu 1-2 minggu dalam menjalani pengobatan antibiotik yang diresepkan dokter.
Biasanya, bentuk obat antibiotik yang diresepkan adalah tablet.
Walaupun tubuh sudah bisa membaik kondisinya setelah tiga hari menjalani pengobatan antibiotik, namun hindari menghentikan konsumsi obat sebelum obat antibiotik habis. Hal ini sangat penting agar bakteri berbahaya penyebab tipes dapat dibersihkan sepenuhnya dari tubuh.
Hanya saja, pemberian antibiotik untuk mengobati penyakit tipes mulai menimbulkan polemik, khususnya di negara-negara di Asia Tenggara. Dimana beberapa kelompok bakteri Salmonella typhi menjadi kebal terhadap antibiotik.
Bahkan, ada yang melaporkan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, bakteri Salmonella typhi menjadi kebal dari penggunaan obat antibiotik golongan ampicillin, kloramfenikol maupun trimotheprim-silfamethoxazole.
Oleh karena itu, Anda perlu berkonsultasi pada ahli kesehatan atau dokter apabila keadaan penyakit tipes yang dialami tak kunjung membaik, padahal sudah mematuhi resep dokter dengan baik.
Untuk kasus yang jarang terjadi, penyakit tipes bisa kambuh kembali. Sehingga, Anda harus selalu menjalani pola hidup yang sehat dan bersih.
Anda juga harus istirahat yang cukup, makan secara teratur, minum air putih yang cukup, hindari makan berlebihan maupun terlalu sedikit, dan pastikan tangan selalu bersih (apalagi saat memegang makanan).
Pasien yang sudah berhasil sembuh dan tidak mengalami gejala-gejala tipes, tapi tetap ada potensi bahwa bakteri Salmonella typhi masih berada pada saluran usus selama bertahun-tahun. Beberapa kasus ini pernah terjadi.
Apabila setelah menjalani pengobatan, namun hasil tes tinja masih menunjukan bahwa di dalam tubuh masih terdapat bakteri Salmonella typhi, maka kemungkinan dokter memberikan rekomendasikan untuk memperpanjang pengobatan antibiotik selama 28 hari. Yang tujuannya untuk membersihkan sisa-sisa bakteri yang masih bercokol di dalam tubuh.
Bagi mereka yang masih terinfeksi baikteri, maka kalau bisa tidak melakukan kegiatan mengolah makanan, untuk menghindari terjadinya penyebaran bakteri. Juga sangat penting untuk mencuci tangan hingga bersih setelah melakukan buang air kecil ataupun BAB.
Hal-hal yang penting diingat:
-- Walaupun tubuh sudah terasa membaik, namun Anda harus menghabiskan obat antibiotik yang telah diresepkan dokter. Hindari juga telat untuk minum obat.
-- Anda harus pintar-pintar dalam mengatur waktu untuk istirahat atau tidur. Lakukan manajemen waktu yang baik sehingga Anda bisa memiliki pola tidur yang baik. Pola tidur yang baik adalah tidur tidak larut malam, dan bangun pada waktu shubuh, hal ini harus selalu dilakukan pada setiap harinya.
-- Pastikan Anda minum air putih yang cukup setiap harinya, hal ini penting untuk mencegah dehidrasi. Kondisi demam akibat tipes bisa memicu resiko dehidrasi.
-- Anda juga harus menjaga asupan nutrisi yang sehat dan seimbang. Sehingga tubuh memiliki kekuatan yang cukup dalam melawan penyakit.
-- Bersungguh-sungguh dalam menjaga kebersihan, Anda harus memastikan tangan selalu bersih dengan cara dicuci.
-- Apabila penyakit tipes yang dialami tidak kunjung membaik, maka periksakan diri ke dokter.
Obat Antibiotik untuk Penyakit Tipes
Pada laman tanya jawab Alodokter berjudul “Antibiotik yang tepat untuk types”, seorang bernama Gema Prasetya Singarimbun bertanya (yang maknanya): “Istri saya terkena tipes, sudah berobat dan cek darah, obat tetap diminum, lalu saya tambahkan minum kapsul ekstrak cacing tanah. Terkadang diberikan rebusan daun seledri. Apakah hal ini benar? Apa rekomendasi antibiotik yang tepat?”
Maka dokter dr. Yusi Capriyanti menjawab bahwa kapsul ekstrak cacing tanah adalah obat herbal yang efek dan komposisi kandungannya tidak diketahui medis secara lengkap. Mengenai ini, Anda perlu berkonsultasi kepada ahli herbal (herbalis).
Adapun rebusan daun seledri yang dinilai masyarakat dapat melawan peradangan dan juga bisa berfungsi sebagai antibiotik untuk mengatasi masalah peradangan dan infeksi. Akan tetapi, keefektifannya belum diteliti secara mendalam.
Pengobatan penyakit tipes umumnya dengan penggunaan obat antibiotik selama 7 - 14 hari, terkadang disertai obat pereda gejala lain seperti obat demam dan obat mual.
Jenis obat Antibiotik yang digunakan bisa berupa golongan:
Dalam pemilihan jenis obat antibiotik, maka hendaknya disesuaikan dengan kondisi pasien, dan juga apakah menimbulkan resistensi
Selain menjelaskan tentang pentingnya minum air putih yang cukup, dokter juga menyarankan agar mengindari makanan yang terlalu pedas, asam, berminyak dan berlemak.
Pencegahan Penyakit Tipes
Vaksinasi tipes telah masuk di dalam daftar imunisasi anak di indonesia. Vaksinasi tipes sifatnya dianjurkan, agar orang tua membawa anaknya yang berumur dua tahun untuk divaksin. Kemudian diulangi setiap tiga tahun.
Selain itu, pemberian vaksin hendaknya dilakukan sebulan sebelum seseorang berkunjung ke tempat yang mengalami wabah tipes.
Efek samping yang berpotensi dirasakan setelah melakukan vaksin tipes, yaitu: rasa pusing, kemerahan atau bengkak di bagian sekitar yang disuntik, mual, sakit perut dan diare.
Hal lainnya untuk mecegah tipes, sangat penting untuk menjaga kebersihan lingkungan dan juga sanitasi.
Di negara berkembang umumnya, sangat penting untuk melakukan perbaikan sanitasi dan penyediaan air bersih, serta perlu adanya penuyuluhan tentang cara hidup sehat.
Berbagai hal lainnya yang penting diketahui:
Bahaya Jika Tipes Tidak Diobati
Sekitar 10% penderita tipes mengalami masalah komplikasi. Terjadinya komplikasi ini karena penderita terlambat dalam melakukan pengobatan antibiotik yang benar.
Umumnya, tejadinya komplikasi tiga minggu setelah infeksi. Bentuk komplikasi yang paling sering terjadi yaitu pendarahan internal pada sistem pencernaan, dan infeksi menyebar ke jaringan sekitarnya, yang kemudian mengakbiatkan masalah serius berupa usus atau sistem pencernaan yang pecah.
Penderita tifus yang terkena pendarahan akan mengalami gejala berupa tubuh lemas, selalu lelah, muntah darah, sesak napas, denyut jantung tidak teratur, kulit pucat dan tinja berwarna hitam pekat.
Pendarahan akibat komplikasi tipes umumnya tidak mengancam nyawa. Namun, terkadang operasi diperlukan untuk memperbaiki kerusakan pada bagian tubuh yang mengalami pendarahan.
Adapun luka pada dinding sistem pencernaan, dan sebuah lubang terbentuk yang dampaknya isi sistem pencernaan bisa tertumpah ke rongga perut.
Lapisan perut yang bernama peritoneum tidak mempunyai mekanisme pertahanan dalam melawan infeksi. Sehingga saat bakteri penyebab tifus menyebar sampai ke bagian perut dan menginfeksi peritoneum, maka kondisi ini bisa mengancam nyawa.
Peritoneum harusnya steril atau bebas dari bakteri dan semacamnya. Infeksi bisa menyebar ke berbagai organ lainnya dengan melalui darah. Infeksi bisa menyebabkan organ-organ tidak berfungsi, sehingga bahayanya sangat serius.
Komplikasi penyakit tipes lainnya yang berpotensi muncul, yaitu:
Diagnosis Tifus
Dokter tidaklah sembarangan dalam mengambil keputusan bahwa seseorang terkena penyakit tipes. Ketika dokter menyatakan bahwa seseorang terkena penyakit tipes, itu artinya bahwa telah ditemukan bakteri Salmonella typhi di dalam tubuh penderita.
Agar bisa menyatakan bahwa seseorang terkena tipes atau tidak, dokter perlu pemeriksaan lebih lanjut. Pemeriksaan dengan membawa sampel darah, feses atau urine ke labolatorium untuk diteliti.
Kasus penyakit tipes banyak ditemukan di negara-negara berkembang, bahaya-nya bisa sangat serius bahkan dapat mematikan apabila tidak mendapatkan perawatan segera.
Keadaan sanitasi yang tidak baik, serta minimnya pasokan air bersih menjadi penyebab terbesar berkembangnya penyakit tipes secara cepat.
Orang yang mengalami gangguan pada sistem imun, tubuhnya akan rentan untuk terserang penyakit tipes, sehingga dirinya harus pintar-pintar dalam menjaga kesehatan.
Photo credit: Shutterstock.com
Gejala Penyakit Tipes
Biasanya lamanya waktu inkubasi bakteri penyebab tipes yaitu 7-14 hari, tapi dapat lebih singkat atau lebih panjang waktunya dari itu. Masa ini merupakan masa bakteri pertama memasuki jaringan tubuh, yang nantinya akan menyebabkan timbulnya gejala tertentu.
Apabila kondisi ini tidak ditangani, akan menyebabkan kondisi penyakit tipes memburuk, prosesnya dalam hitungan beberapa minggu.
Adapun jika penderita memperoleh perawatan yang baik dan segera, maka kondisi penyakit tipes bisa membaik dalam 3-5 hari.
Berikut di bawah ini gejala-gejala penyakit tipes yang umum (saat tubuh mulai terinfeksi):
- Demam, yang suhunya akan meningkat secara bertahap di minggu pertama (biasanya). Selain itu, pada pada malam hari kondisi demam memburuk.
- Tubuh terasa tidak enak atau tidak nyaman secara tidak wajar
- Sakit kepala.
- Otot tubuh terasa sakit.
- Nafsu makan menurun
- Berkeringat secara tidak wajar
- Tubuh mudah lelah dan lemas
- Terjadi pembesaran ginjal dan hati
- Sakit perut
- Diare (biasanya dialami anak-anak)
- Batuk kering.
- Cenderung mengalami penurunan berat badan
- Timbul ruam pada kulit (bentuknya seperti bintik-bintik kecil, dengan warna merah muda)
- Konstipasi (biasanya dialami orang dewasa)
- Mengalami linglung, seperti mudah bingung atau tidak tahu sedang berada di mana
Ciri-ciri atau gejala sakit tipes yang paling mudah dikenali adalah demam tinggi. Seperti telah disebutkan diatas, demam umumnya akan memburuk saat malam hari. Jika penderita langsung mendapatkan perawatan pada masa awal terkena tipes, maka penyakit tipes umumnya bisa membaik dalam 3-5 hari.
Penting diketahui bahwasanya gejala tipes ini akan terus berkembang dari minggu ke minggu (apalagi jika tidak ditangani dengan baik), ciri-cirinya dijelaskan di bawah ini:
Minggu Pertama
- Demam. Awal terjadinya tidak tinggi suhunya, lalu meningkat hingga 39°C-40°C. Selain itu, kondisi temperatur tubuh bisa naik-turun pada masa ini.
- Mimisan
- Sakit kepala
- Tubuh terasa Lemas dan tidak nyaman
- Batuk kering
Minggu Kedua
Apabila penyakit tipes pada minggu pertama tidak ditangani dengan baik, maka Anda akan memasuki stadium kedua, berbagai gejala yang kemungkinan muncul:
- Demam tinggi akan terus ada, yang kondisi memburuk pada bagian dada dan perut
- Kondisi diare maupun sembelit semakin memburuk
- Sering mengigau
- Sakit perut
- Biasanya kondisi tinja berwarna kehijauan
- Muncul rasa kembung pada perut karena adanya masalah pembengkakan pada organ hati dan empedu.
Minggu Ketiga
Suhu tubuh menurun menjelang akhir minggu ketiga, tapi apabila pada minggu kedua tidak dilakukan penanganan yang baik, maka akan menimbulkan komplikasi serius berupa:
- Pendarahan pada usus
- Pecahnya usus
Minggu keempat
Pada minggu keempat, suhu demam yang dialami akan semakin menurun ke tahap normal. Namun, jika tidak dilakukan penanganan memadai pada minggu ketiga dan seterusnya, maka akan menimbulkan gejala-gejala lainnya, seperti sering mengigau, hingga yang terburuk berupa komplikasi serius.
Penyebab Tipes
Bakteri penyebab tipes yaitu Salmonella typhi. Bakteri ini dapat masuk ke usus dari makanan atau minuman terkontaminasi yang dikonsumsi, lalu bakteri dapat berkembang biak pada saluran pencernaan tubuh.
Sakit perut, demam tinggi, sembelit mapun diare bisa terjadi saat bakteri Salmonella typhi (atau bakteri lainnya) telah berkembang biak di dalam tubuh.
Kondisi sanitasi yang tidak baik menjadi pemicu penularan dan berkembangnya penyakit ini. Tinja yang tedapat bakteri Salmonella typhi menjadi penyebab terbesar penularannya.
Bahaya dapat muncul ketika makanan dicuci dengan air yang sudah terkontaminasi. Seperti disebutkan sebelumnya, penyebabya karena buruknya sanitasi, ataupun karena minimnya akses untuk memperoleh air bersih.
Bakteri ini juga bisa menyebar akibat orang yang sudah terinfeksi bakteri tidak mencuci tangan sebelum memegang makanan. Nah, penyebaran bakteri nantinya terjadi saat orang lain memakan makanan yang pernah dipegang oleh tangan pengidap.
Oleh karena itu, sebuah pelajaran sangat penting bahwa seseorang harus mencuci tangan hingga bersih setelah melakukan BAB maupun buang air kecil, dimana penularan juga bisa terjadi melalui urine pengidap bakteri Salmonella.
Di bawah ini berbagai kondisi yang mengakibatkan seseorang bisa terkena penyakit tipes:
- Memakai toilet yang telah terkontaminasi bakteri. Anda bisa ikut terkena infeksi apabila tangan menyentuh mulut Anda sendiri, sebelum Anda mencuci tangan hingga bersih.
- Melakukan hubungan intim (yang bersifat oral) dengan pasangan yang terinfeksi bakteri Salmonella typhi.
- Jajan sembarangan di pinggir jalan, yang kebersihan makanan atau minumannya tidak terjamin.
- Mengonsumsi produk susu yang telah terkontaminasi.
- Mengonsumsi seafood dari air yang terkontaminasi.
- Mengonsumsi sayur-sayuran yang penanamannya memakai pupuk yang mengandungi kotoran manusia yang terinfeksi.
Apabila tidak segera diobati, maka dampaknya bakteri Salmonella typhi akan terus berkembang dan menyebar ke bagian-bagian tubuh, dimana bakteri ini dapat memasuki pembuluh darah.
Gejala-gejala tipes yang dialami bisa terasa semakin memburuk apabila bakteri Salmonella sudah menyebar ke luar sistem pencernaan. Hal yang dikhawatirkan bahwa bakteri ini bisa menyebabkan kerusakan organ dan jaringan tubuh, bahkan bisa menimbulkan masalah komplikasi kronis.
Salah satu masalah serius tersebut adalah pendarahan internal atau usus bocor, hal ini yang paling umum terjadi .
Bagi orang-orang yang suka jajan sembarangan yang kebersihan makanannya tidak terjamin, ditambah lagi kondisi daya tahan tubuh yang tengah menurun, maka akan rentan untuk terkena penyakit tipes.
Anak kecil tampaknya lebih beresiko terserang penyakit tipes karena daya tahan tubuhnya belum sekuat orang dewasa.
Tidak sedikit yang menganggap tipes dan tifus adalah hal yang sama. Sebenarnya tipes berbeda dengan tifus. Penyakit tipes disebabkan karena infeksi bakteri Salmonella typhi pada usus.
Adapun penyakit tifus disebabkan serangan bakteri Rickettsia typhi atau R. prowazekii. Jenis bakteri ini dapat dibawa oleh ektoparasit untuk penyebarannya. Salah satunya yang paling umum yaitu penyebarannya melalui tungau atau kutu pada tikus, yang setelah itu menginfeksi manusia.
Demam tinggi memang dapat terjadi pada orang yang terkena panyakit tipes ataupun tifus. Hanya saja bakteri penyebabnya berbeda.
Gejala tifus lainnya selain demam yaitu sakit kepala, mual, muntah, sakit perut, nyeri sendi atau otot, sakit punggung dan batuk kering.
Loading...
Pengobatan Penyakit Tipes
Sebenarnya kondisi pasien tipes juga bisa bermacam-macam, sehingga terkadang memerlukan bentuk perawatan yang juga bermacam-macam.
Selain itu, jika diperhatikan bahwa ada pasien tipes boleh dirawat di rumah, adapun yang lainnya diwajibkan untuk menjalani rawat inap di rumah sakit.
Penanganan tipes juga sangat tergantung dari tingkat keparahan penyakit tipes. Pemberian antibiotik menjadi yang pertama dalam pengobatan penyakit tipes.
Fungsi antibiotik ini untuk membunuh bakteri Salmonella typhi. Dokter umumnya meresepkan jenis obat antibiotik berupa Ampisilin, Ciprofloxacin, Chloramphenicol, Ceftriaxone (umumnya diresepkan pada pasien wanita hamil) dan trimethoprim-sulfamethoxazole.
Terapi antibiotik harus diberikan dengan sesegera mungkin. Adapun saat di rumah sakit, nantinya sampel darah, urine dan tinja penderita tipes akan dilakukan pengecekan di laboratorium. Hasil lab nantinya diperlukan untuk menentukan jenis antibiotik yang tepat.
Hal lainnya, obat penurun demam ada kemungkinan diresepkan dokter untuk menurunkan suhu tubuh. Perawatan tipes bisa saja mengharuskan pasien untuk menginap di rumah sakit.
Namun apabila penyakit tipes bisa dengan cepat terdeteksi dan segera dilakukan penanganan, maka biasanya dokter memperbolehkan pasien untuk menjalani perawatan di rumah saja (karena kondisi penyakit tipes belum terlalu parah).
Pengobatan Tipes di Rumah Sakit
Antibiotik di rumah sakit umumnya diberikan dalam bentuk suntikan. Selain itu, dokter mungkin mempertimbangkan untuk memberikan asupan cairan dan nutrisi yang dimasukkan ke dalam pembuluh darah (menggunakan alat infus).
Biasanya, penderita akan terus menjalani pengobatan antibiotik sampai hasil tes lab pada urin, tinja atau darah penderita menunjukan hasil bersih dari bakteri Salmonella typhi.
Apabila penderita mengalami muntah-muntah yang sering, diare dalam waktu lama dan perut kembung, maka pemberian infus akan dilakulan. Infus yang diberikan kepada pasien, berisi cairan untuk mencegah dehidrasi akibat diare yang dialami.
Pada kasus yang jarang terjadi, dokter mengambil tindakan operasi apabila terjadi komplikasi serius, diantaranya terjadi pendarahan, kerusakan organ sistem pencernaan dan semacamnya.
Umumnya penderita tipes akan membaik kondisinya setelah dirawat selama 3-5 hari di rumah sakit.
Pengobatan Tipes di Rumah
Biasanya, orang-orang yang dapat dengan segera untuk melakukan perawatan penyakit tipes (yaitu saat penyakit baru memasuki stadium awal) maka hanya akan memerlukan waktu 1-2 minggu dalam menjalani pengobatan antibiotik yang diresepkan dokter.
Biasanya, bentuk obat antibiotik yang diresepkan adalah tablet.
Walaupun tubuh sudah bisa membaik kondisinya setelah tiga hari menjalani pengobatan antibiotik, namun hindari menghentikan konsumsi obat sebelum obat antibiotik habis. Hal ini sangat penting agar bakteri berbahaya penyebab tipes dapat dibersihkan sepenuhnya dari tubuh.
Hanya saja, pemberian antibiotik untuk mengobati penyakit tipes mulai menimbulkan polemik, khususnya di negara-negara di Asia Tenggara. Dimana beberapa kelompok bakteri Salmonella typhi menjadi kebal terhadap antibiotik.
Bahkan, ada yang melaporkan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, bakteri Salmonella typhi menjadi kebal dari penggunaan obat antibiotik golongan ampicillin, kloramfenikol maupun trimotheprim-silfamethoxazole.
Oleh karena itu, Anda perlu berkonsultasi pada ahli kesehatan atau dokter apabila keadaan penyakit tipes yang dialami tak kunjung membaik, padahal sudah mematuhi resep dokter dengan baik.
Untuk kasus yang jarang terjadi, penyakit tipes bisa kambuh kembali. Sehingga, Anda harus selalu menjalani pola hidup yang sehat dan bersih.
Anda juga harus istirahat yang cukup, makan secara teratur, minum air putih yang cukup, hindari makan berlebihan maupun terlalu sedikit, dan pastikan tangan selalu bersih (apalagi saat memegang makanan).
Pasien yang sudah berhasil sembuh dan tidak mengalami gejala-gejala tipes, tapi tetap ada potensi bahwa bakteri Salmonella typhi masih berada pada saluran usus selama bertahun-tahun. Beberapa kasus ini pernah terjadi.
Para pasien penyakit tipes yang berprofesi di bidang pengolahan dan penyiapan makanan, pengasuh anak atau balita, perawat yang mengurus orang sakit, dan profesi semacamnya yang harus menjaga kebersihan...
...maka pastikan sebelumnya dirinya benar-benar sembuh dari penyakit tipes-nya dan tidak ada lagi bakteri Salmonella typhi pada ususnya, jika tidak maka dampaknya akan membahayakan orang lain karena bakteri ini bisa menyebar.
...maka pastikan sebelumnya dirinya benar-benar sembuh dari penyakit tipes-nya dan tidak ada lagi bakteri Salmonella typhi pada ususnya, jika tidak maka dampaknya akan membahayakan orang lain karena bakteri ini bisa menyebar.
Apabila setelah menjalani pengobatan, namun hasil tes tinja masih menunjukan bahwa di dalam tubuh masih terdapat bakteri Salmonella typhi, maka kemungkinan dokter memberikan rekomendasikan untuk memperpanjang pengobatan antibiotik selama 28 hari. Yang tujuannya untuk membersihkan sisa-sisa bakteri yang masih bercokol di dalam tubuh.
Bagi mereka yang masih terinfeksi baikteri, maka kalau bisa tidak melakukan kegiatan mengolah makanan, untuk menghindari terjadinya penyebaran bakteri. Juga sangat penting untuk mencuci tangan hingga bersih setelah melakukan buang air kecil ataupun BAB.
Hal-hal yang penting diingat:
-- Walaupun tubuh sudah terasa membaik, namun Anda harus menghabiskan obat antibiotik yang telah diresepkan dokter. Hindari juga telat untuk minum obat.
-- Anda harus pintar-pintar dalam mengatur waktu untuk istirahat atau tidur. Lakukan manajemen waktu yang baik sehingga Anda bisa memiliki pola tidur yang baik. Pola tidur yang baik adalah tidur tidak larut malam, dan bangun pada waktu shubuh, hal ini harus selalu dilakukan pada setiap harinya.
-- Pastikan Anda minum air putih yang cukup setiap harinya, hal ini penting untuk mencegah dehidrasi. Kondisi demam akibat tipes bisa memicu resiko dehidrasi.
-- Anda juga harus menjaga asupan nutrisi yang sehat dan seimbang. Sehingga tubuh memiliki kekuatan yang cukup dalam melawan penyakit.
-- Bersungguh-sungguh dalam menjaga kebersihan, Anda harus memastikan tangan selalu bersih dengan cara dicuci.
-- Apabila penyakit tipes yang dialami tidak kunjung membaik, maka periksakan diri ke dokter.
Obat Antibiotik untuk Penyakit Tipes
Pada laman tanya jawab Alodokter berjudul “Antibiotik yang tepat untuk types”, seorang bernama Gema Prasetya Singarimbun bertanya (yang maknanya): “Istri saya terkena tipes, sudah berobat dan cek darah, obat tetap diminum, lalu saya tambahkan minum kapsul ekstrak cacing tanah. Terkadang diberikan rebusan daun seledri. Apakah hal ini benar? Apa rekomendasi antibiotik yang tepat?”
Maka dokter dr. Yusi Capriyanti menjawab bahwa kapsul ekstrak cacing tanah adalah obat herbal yang efek dan komposisi kandungannya tidak diketahui medis secara lengkap. Mengenai ini, Anda perlu berkonsultasi kepada ahli herbal (herbalis).
Adapun rebusan daun seledri yang dinilai masyarakat dapat melawan peradangan dan juga bisa berfungsi sebagai antibiotik untuk mengatasi masalah peradangan dan infeksi. Akan tetapi, keefektifannya belum diteliti secara mendalam.
Pengobatan penyakit tipes umumnya dengan penggunaan obat antibiotik selama 7 - 14 hari, terkadang disertai obat pereda gejala lain seperti obat demam dan obat mual.
Jenis obat Antibiotik yang digunakan bisa berupa golongan:
- Kloramfenikol
- Kuinolon
- Cephalosporin
- Thiamfenikol
- Sulfa dll.
Dalam pemilihan jenis obat antibiotik, maka hendaknya disesuaikan dengan kondisi pasien, dan juga apakah menimbulkan resistensi
Selain menjelaskan tentang pentingnya minum air putih yang cukup, dokter juga menyarankan agar mengindari makanan yang terlalu pedas, asam, berminyak dan berlemak.
Pencegahan Penyakit Tipes
Vaksinasi tipes telah masuk di dalam daftar imunisasi anak di indonesia. Vaksinasi tipes sifatnya dianjurkan, agar orang tua membawa anaknya yang berumur dua tahun untuk divaksin. Kemudian diulangi setiap tiga tahun.
Selain itu, pemberian vaksin hendaknya dilakukan sebulan sebelum seseorang berkunjung ke tempat yang mengalami wabah tipes.
Efek samping yang berpotensi dirasakan setelah melakukan vaksin tipes, yaitu: rasa pusing, kemerahan atau bengkak di bagian sekitar yang disuntik, mual, sakit perut dan diare.
Hal lainnya untuk mecegah tipes, sangat penting untuk menjaga kebersihan lingkungan dan juga sanitasi.
Di negara berkembang umumnya, sangat penting untuk melakukan perbaikan sanitasi dan penyediaan air bersih, serta perlu adanya penuyuluhan tentang cara hidup sehat.
loading...
Berbagai hal lainnya yang penting diketahui:
- Pastikan mencuci tangan hingga bersih sebelum dan sesudah mengolah makanan dan minuman.
- Jangan membiasakan diri membeli makanan secara sembarangan. Pastikan dahulu tentang kebersihannya.
- Jangan biasakan memakan sayuran mentah, jikapun Anda ingin melakukannya maka pastikan mengupas atau mencucinya sampai bersih.
- Kalau bisa gunakan air matang untuk berkumur saat menggosok gigi, apalagi bagi Anda yang tinggal di wilayah yang belum terjamin kebersihan airnya.
- Anda tidak boleh bertukar barang pribadi dengan orang lain, seperti sprei, handuk, alat mandi, dsb.
- Bersihkan toilet secara teratur.
- Jika Anda membeli air mineral galon yang harganya murah, maka sebelum dikonsumsi harus direbus terlebih dahulu.
- Apabila Anda ingin membeli minuman, maka belilah produk air minum dalam kemasan yang sudah terjamin kualitas dan kebersihannya.
- Apabila Anda terpaksa makan di luar, maka hendaknya memilih tempat makan yang kondisinya bersih.
Bahaya Jika Tipes Tidak Diobati
Sekitar 10% penderita tipes mengalami masalah komplikasi. Terjadinya komplikasi ini karena penderita terlambat dalam melakukan pengobatan antibiotik yang benar.
Umumnya, tejadinya komplikasi tiga minggu setelah infeksi. Bentuk komplikasi yang paling sering terjadi yaitu pendarahan internal pada sistem pencernaan, dan infeksi menyebar ke jaringan sekitarnya, yang kemudian mengakbiatkan masalah serius berupa usus atau sistem pencernaan yang pecah.
Penderita tifus yang terkena pendarahan akan mengalami gejala berupa tubuh lemas, selalu lelah, muntah darah, sesak napas, denyut jantung tidak teratur, kulit pucat dan tinja berwarna hitam pekat.
Pendarahan akibat komplikasi tipes umumnya tidak mengancam nyawa. Namun, terkadang operasi diperlukan untuk memperbaiki kerusakan pada bagian tubuh yang mengalami pendarahan.
Adapun luka pada dinding sistem pencernaan, dan sebuah lubang terbentuk yang dampaknya isi sistem pencernaan bisa tertumpah ke rongga perut.
Lapisan perut yang bernama peritoneum tidak mempunyai mekanisme pertahanan dalam melawan infeksi. Sehingga saat bakteri penyebab tifus menyebar sampai ke bagian perut dan menginfeksi peritoneum, maka kondisi ini bisa mengancam nyawa.
Peritoneum harusnya steril atau bebas dari bakteri dan semacamnya. Infeksi bisa menyebar ke berbagai organ lainnya dengan melalui darah. Infeksi bisa menyebabkan organ-organ tidak berfungsi, sehingga bahayanya sangat serius.
Komplikasi penyakit tipes lainnya yang berpotensi muncul, yaitu:
- Paru-paru basah (pneumonia)
- Peradangan lapisan dan katup jantung (endocarditis)
- Peradangan otot jantung (miokarditis)
- Peradangan pankreas (pankreatitis)
- Infeksi ginjal atau kandung kemih
- Infeksi pada selaput yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang (meningitis)
- Gangguan kejiwaan, seperti halusinasi, psikosis paranoid dan delirium.
Diagnosis Tifus
Dokter tidaklah sembarangan dalam mengambil keputusan bahwa seseorang terkena penyakit tipes. Ketika dokter menyatakan bahwa seseorang terkena penyakit tipes, itu artinya bahwa telah ditemukan bakteri Salmonella typhi di dalam tubuh penderita.
Agar bisa menyatakan bahwa seseorang terkena tipes atau tidak, dokter perlu pemeriksaan lebih lanjut. Pemeriksaan dengan membawa sampel darah, feses atau urine ke labolatorium untuk diteliti.
0 Response to "Penyakit Tipes – Pengobatan, Antibiotik, Gejala, Penyebab & Komplikasinya"
Post a Comment