-->

TNI AL Akan Tambah Terus Pengadaan PKR Sigma

Surabaya – Kementerian Pertahanan meminta PT PAL mampu membuat kapal perang mutakhir teknologi tinggi sekelas Perusak Kawal Rudal (PKR) secara mandiri, tanpa kerja sama produksi dengan industri kapal negara lain.

“Melihat hasil dan kualitas dan bukti saat ini, kami yakin PT PAL Indonesia mampu membuatnya,” ucap Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan, Laksamana Madya Widodo, usai peluncuran PKR-2 I Gusti Ngurah Rai, di Dok Kawasan Tanjung Perak, Surabaya, 29/9/2016.

Dua PKR Guided Missile Frigate yang dipesan Kementerian Pertahanan untuk TNI AL, merupakan produksi hasil kerja sama PT PAL Indonesia dengan galangan kapal asal Belanda, Damen Schelde Naval Shipbuilding (DSNS).

Proses pengerjaannya, PT PAL Indonesia dan DSNS menggunakan sistem modular yang setiap kapal terdiri dari enam modul, dengan perakitan terakhir dilakukan di Indonesia.

“PKR pertama ada empat modul dari PT PAL dan dua moduldari DSNS, kemudian PKR-2 lima modul dari PT PAL dan satu lainnya dari DSNS,” ujar Laksamana Madya Widodo,

Jika nantinya seluruh modul dikerjakan di Indonesia, maka sejalan dengan UU Nomor 16/2012 tentang Industri Pertahanan, bahwa pemenuhan alutsista dalam pertahanan dilakukan oleh industri dalam negeri.
Proses penggenangan KRI I Gusti Ngurah Rai-332 fregat Sigma 10514 yang kedua untuk acara peluncuran. (IMF/Cak Arie)

“Kalau sukses maka Kementerian Pertahanan akan kembali memesan PKR dengan jumlah tertentu dan dalam satu skadron. Nantinya, PKR-3, PKR-4 dan seterusnya akan dibangun khusus di PT PAL,” ujarnya.


Sementara, Direktur Utama PT PAL Indonesia, M Firmansyah Arifin, menyatakan bahwa kerja sama produksi kapal perang PKR dengan DSNS dilakukan dengan program transfer teknologi atau alih teknologi sebagai satu tim.

“Hubungan yang terjalin dapat mempermudah alih teknologi kedua industri, baik untuk Indonesia maupun Belanda,” ujarnya.

Ke depan, PT PAL yakin mampu memproduksi sendiri kapal perang berteknologi tinggi sekelas PKR dan berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh seluruh pihak, terutama TNI AL.

“Dengan bertambahnya ilmu dan teknologi, disertai bukti kualitas pembuatan kapal maka akan semakin menambah rasa percaya diri serta mental agar menjadi lebih baik,” katanya.

Kapal di kelas fregat ini didesain untuk peperangan darat, udara, di atas dan bawah air, serta dilengkapi pengamanan kemaritiman, SAR, sekaligus sebagai misi kemanusiaan.

Panjang 105,11 meter, lebar 14,02 meter, serat air 3,7 meter, bobot 2.365 ton, mampu berlayar hingga 5.000 mil laut, daya angkut 100 orang ditambah 20 orang, kecepatan maksimal 28 knot.

Antara

0 Response to "TNI AL Akan Tambah Terus Pengadaan PKR Sigma"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel