-->

Pyongyang Merasa Terancam Latihan Militer AS – Korsel

Amerika Serikat dan Korea Selatan, Senin (22/8) memulai latihan militer tahunan. Kegiatan itu mendorong peringatan balasan dari Democratic People’s Republic of Korea (DPRK/ Korea Utara) menyusul pembelotan seorang diplomat Pyongyang.

Korea Utara semakin terisolasi setelah Dewan Keamanan PBB menjatuhkan sanksi uji coba nuklir keempat Januari lalu dan peluncuran roket jarak jauh bulan Februari.

Pyongyang Merasa Terancam Latihan Militer AS – Korsel


Sekitar 25.000 tentara AS bergabung dalam latihan Ulchi Freedom Guardian yang akan digelar hingga 2 September mendatang. Komando Militer Komisi Gencatan Senjata PBB yang dipimpin AS mengatakan telah menginformasikan tentara Korea Utara bahwa latihan yang digelar “bersifat non-provokatif”.

Namun Korea Utara menyebut latihan tersebut persiapan untuk invasi, dan pada Senin pagi mengancam melancarkan serangan pencegah. “Mulai saat ini, unit gabungan Tentara Rakyat Korea menyiapkan diri sepenuhnya untuk melancarkan serangan balasan prefentif,” kata juru bicara tentara Korut dalam pernyataan yang disiarkan kantor berita KCNA.

Pekan lalu, Korea Selatan mengumumkan bahwa Thae Yong Ho, Wakil Dubes Korut di London telah membelot dan tiba di Korsel dengan keluarganya, dalam pukulan memalukan bagi rezim Kim Jong Un.

“Baru-baru ini bahkan kelompok elit Korea Utara runtuh, diikuti tokoh-tokoh kunci yang lari ke luar negeri, menunjukkan keretakan serius,” kata Presiden Korea Selatan Park Geun-hye, saat pertemuan Dewan Keamanan Nasional, Senin (22/8). Sumber: Berita.suaramerdeka.com

0 Response to "Pyongyang Merasa Terancam Latihan Militer AS – Korsel"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel