REVIEW: MAD MAX Fury Road, Film Gila Untuk Orang 'Gila'
Bukan hanya judulnya saja yang Gila, tapi filmnya sendiri sungguh sangat ‘Gila’. SutradaraGeorge Miller (Babe, Happy Feet) benar-benar melepaskan semua kegilaan imajinasinya ke dunia nyata. Ya, saya tekankan kata nyata disini, karena 150 kendaraan yang terlibat dalam film ini kesemuanya adalah mobil modifikasi asli yang benar-benar berfungsi dan bisa dikendarai. Meski mendapat sedikit sentuhan CGI disana-sini, namun untuk mendapatkan adegan kejar-kejaran dan hancur-hancuran kendaraan ekstrim yang fantastis di film ini, sang Production Designer, Colin Gibson memastikan kesemua kendaraan tersebut fungsional dan siap aksi.
Yang menarik dari MAD MAX FURY ROAD adalah fakta bahwa film ini masih mampu tetap terlihat cantik dan stylish meski mengangkat setting peradaban antah-berantah pasca kiamat di padang pasir yang panas dan kotor. Terutama adegan-adegan di malam hari ketika warna biru dan perak memberikan kehidupan tersendiri pada adegan-adegan yang disajikan kepada penonton. Jangan khawatir, karena film ini ‘gila’, kamu tidak akan kehabisan rasa takjub dari awal hingga akhir. Bahkan, tak jarang yang menonton film ini mengaku mereka hanya diberi jeda nafas beberapa menit saja dari action satu ke action berikutnya.
MAD MAX FURY ROAD bercerita tentang MAX (Tom Hardy), seorang pria yang hidup di dunia dimana tak ada lagi yang namanya peradaban, hanya satu hukum yang berlaku: Lakukan segala cara untuk bertahan hidup! Sayangnya, Max tidak hanya dihantui oleh masa lalunya, tetapi juga diburu oleh sekelompok War Boys botak dan pucat yang dipimpin oleh sang Warlord tua dan gemuk bernama Immortan Joe (Hugh Keays-Byrne). Belum lima menit lewat dari film dimulai, Max tertangkap dan dijadikan kantong darah berjalan untuk menghidupi salah seorang War Boys bernama Nux (Nicholas Hoult).
Selain Max, hadir pula Imperator Furiosa (Charlize Theron). Gadis bertangan satu ini bertugas untuk mengemudikan War Rig ke Gas Town untuk mengambil persediaan bahan bakar demi Citadel. Yang menarik, dalam misinya kali ini, Furiosa tidak menuju Gas Town, melainkan ke arah Timur. Alih-alih bensin, War Rig milik Furiosa kini membawa kargo lain yang jauh lebih berharga. Sadar ‘harta’nya dicuri Furiosa, Immortan Joe pun mengejar dengan seluruh pasukan yang dimilikinya melintasi padang gurun, badai pasir dan tanah liat yang mampu menenggelamkan kendaraan berat jenis apapun yang melintasinya.
Disinilah adegan kejar-kejaran dimulai dan desingan pistol serta lontaran tombak api tak berhenti menghujam satu sama lain. Disini pula-lah Furiosa bertemu dengan MAX yang diikat di depan mobil jenis Interceptor yang memburunya . Semua kegilaan ini diiringi soundtracktersendiri dimana salah satu mobil milik Immortan Joe membawa seorang War Boy yang tak henti-hentinya memetik gitar elektrik yang mampu memuntahkan api dan bermain didepan dukungan speaker bertumpuk yang semakin memekakkan telinga.
Takdir menguak apa/siapa kargo berharga yang diambil oleh Furiosa dan bagaimana MAX akhirnya bisa melepaskan diri dari cengkraman para War Boys yang mengikatnya. Berhasilkah Immortan Joe mendapatkan kembali ‘harta’ terbaiknya? Saksikan MAD MAX FURY ROAD di bioskop terdekat mulai hari ini!
Catatan Penulis
Film ini secara mengejutkan memiliki efek 3D yang ‘POP’ dan sangat layak untuk ditonton dalam format IMAX 3D ataupun 4DX 3D. Alur ceritanya mungkin akan sedikit membingungkan bagi beberapa orang yang belum familiar dengan seri MAD MAX sebelumnya, namun sebagai sebuah film action, MAD MAX FURY ROAD sudah lebih dari cukup untuk menghibur siapapun yang memutuskan untuk menontonnya.
MAD MAX FURY ROAD
- Durasi: 120 Menit
- Genre: Action, Sci-Fi
- Jadwal Rilis: 14 Mei 2015
- Sutradara: George Miller
- Bintang: Tom Hardy, Charlize Theron, Nicholas Hoult
Sorce JalanTikus
0 Response to "REVIEW: MAD MAX Fury Road, Film Gila Untuk Orang 'Gila'"
Post a Comment